ACARA DOSEN TAMU DARI FILIPINA

Nama : Yuliana indah sari
NIM : 16/398387/KT/08382
Dosen : Atus Syahbudin

TUGAS 3 FITOGEOGRAFI
FAKULTAS KEHUTANAN UGM

Tugas yang diberikan pak atus yaitu memberi kesan terhadap acara dosen tamu,menjelaskan metode yang diterapkan dalam memahami dan menghafal jenis tumbuhan,mennuliskan jenis dn ciri tumbuhan mangrove

1.. Kesan acara dosen tamu
Kuliah dengan mendatangkan dosen tamu dari luar negeri membuat kuliah lebih asyik dan menarik.Saya bisa belajar bahasa inggris terutama pada masalah listeningnya.Selain itu saya juga bisa mengetahui metode yang diterapkan dinegaranya yaitu Filipina dalam hal memahami dan menghafal jenis-jenis tumbuhan,mengetahui jenis tumbuhan yang tumbuh di Filipina terutama hutan mangrove dan yang paling penting yaitu dengan adanya dosen tamu dari luar negeri ini menyadarkan saya bhwa Fakultas Kehutanan UGM cukup tertinggal dari universitas lain oleh karena itu memotivasi saya untuk belajar lebih baik lagi.Dengan adanya dosen tamu ini akan menambah pengetahuan saya di kehutanan terutama di bidang fitigeografi.

2. Metode dalam memahami dan menghafal jenis tumbuh-tumbuhan
Metode yang saya terapkan dalam memahami dan menghafal jenis tumbu-tumbuhan yaitu dengan membaca buku atau hasil praktikum fitogeografi dan karena saya lebih mudah memahami atau menghafal dengan cara visual maka saya mencoba mencari gambar – gambar tumbuhan di internet. Kemudian saya juga mencari ciri-ciri dan kekhasan/keunikan dari tumbuhan-tumbuhan tersebut agar memudahkan lagi dalam memahami dan menghafalnya.Kerena nama ilmiah dari tumbuhan tersebut sulit dipahami dan dihafalkan maka saya mencoba menuliskan nama-nama ilmiah dalam dinding kost dan menuliskannya dalam note hp agar dengan mudah melihatnya. Selain itu juga saya mempraktekan nya secara langsung misalnya jika saya bertemu tumbuhannya maka saya menyebutkan namanya dengan nama ilmiah untuk melatih kepahaman kita mengenai tumbuhan tersebut.

3. Jenis tumbuhan hutan manggrove
a) Avicennia alba
• Akar nafas biasanya tipis, berbentuk jari yang ditutupi oleh lentisel.
• Permukaan daun halus, bagian atas hijau mengkilat, bawahnya pucat. Bentuk: lanset (seperti daun akasia)
kadang elips. Ujung: meruncing.
• Bunga Seperti trisula dengan gerombolan bunga (kuning) hampir di sepanjang ruas tandan. Letak: di
ujung/pada tangkai bunga. Formasi: bulir
• Seperti kerucut/cabe/mente. Hijau muda kekuningan.
• Kulit kayu luar berwarna keabu-abuan atau gelap kecoklatan

avecenia-alba

b) Bruguiera gimnorrhiza
• Daun berkulit, berwarna hijau pada lapisan atas dan hijau kekuningan pada bagian bawahnya dengan bercak
bercak hitam . Bentuk: elips sampai elips-lanset. Ujung: meruncing
• Bunga bergelantungan dengan panjang tangkai bunga antara 9-25 mm. Letak: di ketiak daun, menggantung.
warna merah muda hingga merah
• Buah melingkar spiral, bundar melintang. Hipokotil lurus, tumpul dan berwarna hijau tua keunguan
• Kulit kayu memiliki lentisel, permukaannya halus hingga kasar, berwarna abu-abu tua sampai coklat
• Akarnya seperti papan melebar ke samping di bagian pangkal pohon, juga memiliki sejumlah akar lutut

bruguiera-gimnorrhiza

c) Ceriop decandra
• Daun hijau mengkilap. Bentuk: elipsbulat memanjang. Ujung: membundar.
• Bunga mengelompok, menempel dengan gagang yang pendek, tebal dan bertakik. Letak: di ketiak daun,warna
putih dan kecoklatan jika tua.Kadang berambut halus pada tepinya.
• Hipokotil berbentuk silinder, ujungnya menggelembung tajam dan berbintil, warna hijau hingga coklat. Leher
kotilodon jadi merah tua jika sudah matang/ dewasa.
• Kulit kayu berwarna coklat, permukaan halus, rapuh dan menggelembung di bagian pangkal.

ceriop-decandra

d) Rhizophora apiculata
• Daun berkulit, warna hijau tua dengan hijau muda pada bagian tengah dan kemerahan di bagian bawah.Bentuk:
elips menyempit. Ujung: meruncing.
• Bunga biseksual, kepala bunga kekuningan yang terletak pada gagang berukuran daun,tak bertangkai.
• Buah kasar berbentuk bulat memanjang hingga seperti buah pir, warna coklat. Hipokotil silindris,
berbintil, berwarna hijau jingga. Leher kotilodon berwarna merah jika sudah matang.
• Memiliki perakaran yang khas hingga mencapai ketinggian 5 meter, dan kadang-kadang memiliki akar udara
yang keluar dari cabang
• Kulit kayu berwarna abu-abu tua dan berubah-ubah.

rhizophora-apiculata

e) Rhizophora mucronata
• Daun berkulit. Gagang daun berwarna hijau. Pinak daun terletak pada pangkal gagang daun. Bentuk: elips
melebar hingga bulat memanjang. Ujung: meruncing.
• Gagang kepala bunga seperti cagak, bersifat biseksual, masing-masing menempel pada gagang individu yang
panjangnya 2,5-5 cm. Letak: di ketiak daun, tak bertangkai.
• Buah lonjong/panjang hingga berbentuk telur berukuran 5-7 cm, berwarna hijau kecoklatan, seringkali kasar
di bagian pangkal, berbiji tunggal. Hipokotil silindris, kasar dan berbintil. Leher kotilodon kuning
ketika matang.
• Kulit kayu berwarna gelap hingga hitam dan terdapat celah horizontal.
• Akar tunjang dan akar udara yang tumbuh dari percabangan bagian bawah.

rhizophora-mucronata

f) Sonneratia alba
• Daun berkulit, memiliki kelenjar yang tidak berkembang pada bagian pangkal gagang daun. Bentuk: bulat
telur terbalik. Ujung: membundar.
• Biseksual; gagang bunga tumpul panjangnya 1 cm. Letak: di ujung atau pada cabang kecil. Daun mahkota:
putih, mudah rontok.
• Buah seperti bola, ujungnya bertangkai dan bagian dasarnya terbungkus kelopak bunga. Buah mengandung
banyak biji (150-200 biji) dan tidak akan membuka pada saat telah matang.
• Kulit kayu berwarna putih tua hingga coklat, dengan celah longitudinal yang halus.
• Akar berbentuk kabel di bawah tanah dan muncul kepermukaan sebagai akar nafas yang berbentuk kerucut tumpul

sonneratia-alba

g) Lumnitzera littorea
• Daun agak tebal berdaging, keras/kaku, dan berumpun pada ujung dahan. Bentuk: bulat telur terbalik. Ujung:
membundar.
• Bunga biseksual, berwarna merah cerah, harum, dan dipenuhi oleh nektar. Memiliki dua buah pinak daun
berbentuk bulat telur pada bagian pangkalnya. Letak: di ujung. Formasi: bulir.
• Buah berbentuk seperti pot/jambangan tempat bunga/elips, berwarna hijau keunguan, agak keras dan bertulang.
• kulit kayu memiliki celah/retakan membujur (longitudinal).
• Akar nafas berbentuk lutut, berwarna coklat tua

lumnitzera-littorea

h) Nypa fruticans
• Dari rimpangnya tumbuh daun majemuk (seperti pada jenis palem lainnya) . Daun nipah yang sudah muda
berwarna kuning sedangkan yang tua berwarna hijau.
• Bunga nipah majemuk muncul dari ketiak daun dengan bunga betina terkumpul di ujung membentuk bola dan
bunga jantan tersusun dalam malai serupa untai, merah, jingga atau kuning pada cabang di bawahnya. Tandan
bunga inilah yang dapat disadap untuk diambil niranya.
• Buah nipah bulat telur dan gepeng dengan 2-3 rusuk, berwarna coklat kemerahan.
• Akarnya serabut yang panjangnya bisa mencapai belasan meter.

nypa-fruticans

I) Acanthus
• Dua sayap gagang daun yang berduri terletak pada tangkai. Permukaan daun halus, tepi daun bervariasi:
zigzag/bergerigi besar-besar seperti gergaji atau agak rata dan secara gradual menyempit menuju pangka.
Bentuk: lanset lebar. Ujung: meruncing dan berduri tajam.
• Mahkota bunga berwarna biru muda hingga ungu lembayung, kadang agak putih. Bunga memiliki satu pinak daun
penutup utama dan dua sekunder. Pinak daun tersebut tetap menempel seumur hidup pohon. Letak: di ujung.
Formasi: bulir.
• Buah : Warna buah saat masih muda hijau cerah dan permukaannya licin mengkilat. Bentuk buah bulat lonjong
seperti buah melinjo.
• Akar udara muncul dari permukaan bawah batang horizontal.

acanthus

Leave a Reply

Your email address will not be published.